adiyana

adiyana

Saturday, May 30, 2020

Jangan Malu Untuk Berubah


Jangan Malu Untuk Berubah\


            Kita dilahirkan di zaman kolonial, tetapi kita hidup di zaman milenial, zaman di mana segala sesuatu di kerjakan secara digital, zaman dimana Komunikasi tidak lagi harus  terjadi secara tatap muka tetapi bisa hanya dengan melalui dunia maya,  zaman dimana segala sesuatu yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya akan terjadi sekarang nyata adanya.
Semua ini karena perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat cepat , terutama di bidang teknologi informasi , mau dan tidak mau , suka dan tidak suka kita harus mengikuti arus perkembangan revolusi industry 4.0 ini  , jika tidak mau ketinggalan dan ditinggalkan  . Bagi seoranmg akademisi tentu hal ini sangat wajib hukumnya, mengingat karena hampir semua tuntutan  adminitrasi  yang berkaitan dengan hajat hidup akademisi  menggunakan tehnik informasi digital
            Jika  kita tidak berdamai dengan teknologi dalam arti sedikit menguasai teknologi digital , sudah pasti kita akan mati suri, artinya kita akan berada pada keadaan dimana kita hidup tapi tidak berkembang, dan kita akan tertinggal jauh dari anak- anak yang begitu cepat menguasai teknologi digital inilah yang di sebut dengan ketinggalan dan ditinggalkan .  
Banyak faktor yang dijadikan alasan untuk tidak berupaya memulai mempelajari teknbologi digital, usia misalnya. semakin tua semakin merasa malu unutk belajar , ada juga karena faktor GAPTEK atau gagal penguasaan teknologi, tetapi ada juga karena faktor sibuk, banyak kerjaan dan tidak punya waktu untuk belajar, biasanya ini terjadi pada ornag-orang yang sudah memegang suatu jabatan, jika di rasa apa yang di dapatkan dari jabatannya itu sudah dapat memenuhi  kebutuhan keluarga  , mereka sudah merasa berada di titik puncak suatu pencapaian dan tinggal menikmati hasil perjuangan . sebenarnya ini adalah claim yang salah. . Belajar itu tidak mengenal usia yang penting ada kemauan, sesulit apapun yang di pelajari pasti akan bisa
Dari beberapa alasan di atas , intinya hanyalah  faktor percaya diri, Rasa percaya diri yang rendah akan mempengaruhi daya pikir kita, daya pikir yang rendah akan menimbulkan kemalasan dan kemalasan akan mempengaruhi gaya hidup kita hingga apapun yng kita lihat akan terasa sulit. Kita dilahirkan di zaman yang berbeda, dengan anak-naka kita  tetapi kita hidup di zaman yang sama, tantangan yang kita hadapi juga sama. Jangan malu untuk berubah demi menguasai ilmu pengetahuan dan demi menguasai zaman. 

Ternate, Kamis 28 Mei 2020
Adiyana Adam

Monday, May 25, 2020

Ziarah







Ziarah

                Pagi itu,jalan menuju kompleks  pemakaman  masih  terlihat basah karena  hujan semalam. Jalan tanah yang  licin dan banyak di tumbuhi rumput liar terlihat sepi  , ketika aku baru tiba di tempat pemakaman kedua orang tuaku. Dengan posisi menunduk sambil mengangkat sedikit ujung baju yang ku kenakan  agar terhindar dari rumput yang akan menempel diujung  baju ku,  aku berjalan menuju makam mama , melewati beberapa makam  sanak keluarga  yang berjejer  tidak beraturan ,dengan sesekali  ku sempatkan membaca nama yang tertulis di batu nisan makam yang ku lewati.
Ada  beberapa pohon kamboja  putih yang tumbuh disekitar area pekuburan ,  beberapa diantarannya sedang berbunga, bunganya harum dan banyak yang berjatuhan, bahkan ada pula  beberapa yang jatuh tepat diatas makam  yang   berada di bawah pokok kamboja itu .Ku pungut beberapa helai kembang kamboja yang jatuh,masih terlihat segar dan masih sangat harum. Mungkin kembang ini jatuh saat hujan semalam, pikirku . Peralahan aku melangkahkan kaki menuju makam mama, sambil mebawa tas kresekan  berisi daun pandan yang ku beli sore kemaren
 Makam mama berdekatan dengan makam nenek dan adik  laki-laki ku , sedangkan makam papa berada beberapa langkah di belakang makam mama.  Sejenak aku berdiri di samping makam mama, ternyata makam mama sudah di penuhi potongan daun  pandan,  dan hampir seluruh  makam yang ada di area itu sama seperti makam mama telah di penuhi dengan potongan daun pandan , rupanya sudah ada yang berziarah duluan sebelum aku datang atau mungkin juga ziarah nya dilakukan kemaren sore , pikirku lagi . Memang sudah menjadi tradisi di kampung ku jika awal dan akhir  bulan ramadhan   penduduk setempat  selalu menziarahi makam kerabat serta keluarga.
Sebagai penghormatan  aku mengawali dengan  menaburi  potongan daun pandan  ke makam papa yang meninggal sekitar 11 tahun  yang lalu, dilanjutkan ke makam nenek dan makam  adik , kemudian ke makam mama  , Agak menunduk ku dekati nisan mama, tak lupa ku ucapkan salam, ku selipkan beberapa helai kamboja putih diantara potongan daun pandan yang ada di makam mama.  Biar makam mama terlihat cantik kataku dalam hati. Tak sengaja ku baca tulisan yang ada di nisan mama: ada nama  mama, tanggal lahir serta tanggal meninggalnya mama. Ku tarik napas dalam- dalam sambil berkata dalam hati ternyata baru dua tahun lebih mama meninggalkan kami, rasa-rasanya seperti sudah bertahun tahun lamanya.  Setelah selesai berdoa, aku berpamitan  pulang  .
Ada perasaan  lega dan puas setelah ziarah dan menghadiahkan doa  kepada mama   dan papa, Lega dan puas karena sudah bertemu mereka,  mungkin denga cara seperti ini mama dan papa bisa merasa bahagia karena dikunjungi dan didoakan anaknya, dan  dengan cara seperti ini juga mama dan papa bisa mengerti bahwa betapa sangat berartinya mama dan papa di mata anaknya.

Ternate, Minggu 24 Mei 2020
1 Syawal 1441 Hijriyah


Adiyana Adam

Thursday, May 21, 2020

Kueh Lebaran buatan Bundaku…






 Kueh Lebaran buatan Bundaku…


Ramadhan tinggal sehari lagi, jika masih ada bunda ku, tentu saat-saat seperti ini kami  selalu sibuk, membuat kueh persiapan lebaran, Bundaku memang paling pandai membuat kueh , kueh apa saja pasti bisa dibuatnya dan yang paling special yang menjadi andalan bundaku adalah kueh kering yang cetakannya menyerupai kembang ,karena memang beliau pernah mengikuti kursus membuat kueh di Bandung  dulu sewaktu mengikuti bapakku  kuliah di ITB , tak heran jika setiap lebaran keluarga ku tidak pernah membeli  atau memesan kueh dari luar, semuanya telah di sipakan oleh bundaku sudah barang tentu kami sebagai anak-anak juga turut membantu membuat kueh tersebut  dengan pengawasan super ketat dari bunda.
 Kadang, ada juga  tetangga atau kerabat yang membawa bahan-bahan kueh kerumah  hanya sekedar memohon bantuan ke bundaku untuk membuat adonan kueh agar rasa kuehnya persis seperti punya  bunda . Kata mereka kueh punya bundaku sangat enak.renyah dan harum.
Oh iya..bunda bukan hanya ahli membuat kueh saja ,tapi dia juga ahli dalam menjahit pakaian, sewaktu di Bandung dulu bundaku mengikuti kursus menjahit juga selain kursus membuat kueh. Jika tiba waktu lebaran, bunda tidak lagi sibuk mencari baju di toko yang kadang harganya mahal.  Baju baru kami selalu dijahit oleh bunda sebelum lebaran tiba,  biasanya punya aku dan kakakku selalu sama, warnanya dan model bajunya. Bundaku sangat mahir membuat pola baju dan mengoparsikan mesin jahit, jadi tdak heran jika di rumah bundaku ada 4 buah mesin jahit merek”Singer” . Mesin jahit kebanggan bundaku. Bunda juga pandai  menyulam, membuat taplak meja, atau baju hangat untuk kami anak-anaknya dari benang “woll”. Bundaku memang orang yang paling “super” .
Seiring dengan berjalananya waktu, kini bundaku telah tiada, tapi warisan kepintaran beliau yang dititpkan kepada kami anak-anaknya tidak  akan pernah kami lupakan, kakak sulungku ahli memasak,  adik perempuanku yang ke 5 ahli mebuat kueh seperti bundaku, dan aku banyak belajar menjahit ,mengopersikan mesin jahit ataupun menyulam . Semua ini kami dapatkan bukan dari bangku pendidikan  tetapi dari bundaku, guru yang pertama kali mengajarkan kami anak-anak nya  kesempurnaan ilmu yang tidak kami temui di bangku pendidikan. Bagiku semua warisan ketrampilan bundaku yang di wariskan ke kami anak-anaknya adalah bukan hal yang penting, tetapi yang paling penting adalah  bagaimana bundaku mengajari kami rasa tanggung jawab, mengajari kami mandiri agar kami punya bekal hidup  kedepan dan tidak bergantung ke orang lain , mengajari kami akan arti kesabaran dalam menempuh hidup.
            Ramadhan tinggal sehari lagi,.kueh kering  yang biasa dibuat bundaku juga sudah ada, tapi tanpa baju lebaran jahitan  bunda lagi.  Seandainya bisa …pengen rasanya membawa kueh kering itu ke bunda biar dia mencicipi kueh buatan kami anak-anaknya. Mungkin bunda akan merasa bangga karena kueh buatan kami juga enak seperti punya bunda.. ……..Air mata ini tidak akan pernah kering untuk mu bunda . Terima kasih yang tak terhingga ke pada mu Bunda  atas semua bekal yang telah bunda berikan kepada kami. Terima kasih juga kepada Bapak, yang telah dengan sabar menemani bunda hingga akhir hayat bapak . Kami , anak-anak   hanya bisa meberi hadiah lebaran untuk bunda dan bapak  dengan sebait doa,

 
ÙˆَÙ…ِÙ†ْ عَØ°َاب النَّارِ



 
Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah, bebaskanlah, lepaskanlah kedua orang tuaku. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, bersihkanlah kedua orang tuaku dengan air yang jernih dan sejuk, dan bersihkanlah kedua orang tuaku dari segala kesalahan seperti baju putih yang bersih dari kotoran.
Dan gantilah tempat tinggalnya dengan tempat tinggal yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkannya juga. Masukkanlah kedua orang tuaku ke surga, dan lindungilah dari siksanya kubur serta fitnahnya, dan siksa api neraka.”


Ammin Yaa Rabbal alamin
Dari Kami anak-anakmu.
Ternate, 22 Mei 2020