adiyana

adiyana

Monday, April 4, 2022

 Kesabaran Adalah Zero





Oleh : Haryati Ummu Izza

Orang bilang kesabaran ada batasnya, benarkah? Sampai mana batasnya? Sampai jangka waktu tertentu? Nah, sebnarnya kalau sabar itu berbatas, berarti bukan sabar itu namanya.

Baiklah, sejatinya bukan itu yang ingin saya tulis. Hari ini saya ingin share satu ilmu dari diskusi dengan Guru kami siang ini. Tentang zero dan kesabaran. Terutama untuk diaplikasikan dalam kehidupan rumah tangga.Beliau sampaikan, kesabaran adalah zero.Kesabaran adalah angka nol.Tapi bukan nol tidak ada. Dia ada tapi dilambangkan dengan angka nol. Sabar = 0.

Bagaimana saat suami marah, apa yang anda lakukan? Apakah anda sebagai istri ikut marah, naikkan nada atau bersabar?

Guru saya bilang. Seandainya suami marah. Misal level 1 atau marah sekali sampai level 4.Tapi istri bersabar, maka sabar adalah nol. Jadi 4x0 adalah? Jawabannya adalah nol. Berapapun angkanya, kalau dikali nol akan menjadi nol. Jadi walaupun suami marah, dengan level marah 4 sekalipun , jika anda sebagai istri bersabar maka hasilnya adalah nol. Zero, yah, tenang, tidak akan terjadi apa-apa

Sebaliknya juga demikian. Saat istri marah, misal level marah 2. Lalu suami bersabar, zero. Maka hasil akhirnya tetap zero, tak terjadi apa-apa, semua akan baik baik saja insya Alloh.

Tapi cobalah, jika suami marah kecil, level 2 misalnya. Lalu istri menanggapi dengan level yang sama misal 2 saja. Maka 2x2=4.Marah level 2 dan ketemu marah level 2 hasilnya adalah 4, pertengkaran yang tidak terelakkan.Atau bahkan istri menanggapi dengan lebih 3 atau 4, hasilnya akan jadi 6, 8 atau bahkan bisa lebih tinggi lagi.

    Apalagi jika 6x6=36, tentulah rumah sudah seperti perang dunia ketiga bahkan lebih parah lagi. Mungkin ada barang-barang yang pecah, jadi korban kemarahan. Jika itu terjadi, masih tidak apa barang yang jadi korban. Barang pecah, masih bisa dibeli lagi.Tapi bayangkan jika pertengkaran itu di depan anak. Hati anak hancur, traumanya mungkin bisa tersimpan hingga dewasa bahkan tua nanti!

Maka, bersabarlah wahai para ibu. Sabar adalah nol, dia akan mengalahkan apapun. Kesabaran akan mendatangkan ketenagan. Sabar akan meniadakan segala kegoncangan. Sabar juga menghapus kegelisahan dan kekhawatiran.Jadi berapapun level ujianmu, bersabarlah! 

Dan dengan puasa kita melatih kesabaran kita. semoga berakhir hingga finish nanti. Allohumma  amiin...!!

 Pict: Ibu,  kesabaran buat anak-anak, butuh kita bantu. Jauhkan segala jenis makanan dari jangkauan anak selama puasa agar oyasa anak berhasil. Simpan baik-baik hingga saat berbuka,ok!

Ramadhan hari ke 2

Tomori,Bacan Halmahera Selatan

 Minggu, 03 April 2022

 

Catatan sekilas tentang penulis:

Tulisan ini adalah sekelumit kata  di sampaikan pada akhir Kuliah  Studi Kritis Pemikiran Islam":  oleh Bpk Dr. H. Barsihannor, .  kemudian di rilis kembali menyerupai  catatan  oleh Haryati , Mahasiswa Pasca Sarjana UIN Alauddin agar mudah dan selalu di ingat

Haryati adalah seorang pengasuh/Guru Pondok pasantren PENGASUH PONPES RUMAH QUR'AN CAHAYA HATI.  Bersama suami tercinta Bapak Supardi Widodo. Berdua datang  Jauh-jauh dari pulau Jawa Bersama  berdua membangun dan membina anak anak kita  dalam sebuah pasantren yang terletak jauh dari keramaian , di seberang pulau yang hanya bisa di lalui oleh perahu di bagian selatan Halmahera tepatnya di Desa Tomori Kec. Bacan Kabupaten Halmahera Selatan.

Kami bertemu disebuah kelompok belajar mahasiswa PascaSarjana UIN Alauddin Makasar angkatan tahun 2022  yang kelseluruhan berjumlah 11 orang termasuk di dalamnya Bu Haryati dan Suaminya Pak Widodo

Setelah akhir pembelajaran dalam setiap peretemuan, Pak Dr. H. Barsihannor, selalu memberikan perumpamaan tentang ke Esaan Allah swt ataupun tentang bagaimana kita manusia berada di dunia ini. Kesemuanya ini memberikan kita pembelajaran bahwa ternyata  kita sebagai manusia tidak punya arti apa apa jika di bandingkan dengan kekuasaan Allah swt.

 Semoga  hikmah yang terkandung dalam catatan diatas menjadi  kekuatan bagi keduanya utnuk terus membina anak-anak kita dalam pasantren yang telah mereka dirikan demi kemajuan Islam kedepannya. Aminn..

Teriring salam dan Doa untuk Bu Haryati dan pak Supardi Widodo semoga  sehat selalu . 

Kepada Bpk pengampu  Mata Kuliah Studi Kritis Pemikiran Islam"  Pak Dr. H. Barsihannor, .Terima Kasih yang terhingga  atas nasehat-nasehat yang selalu diberikan pada akhir kuliahnya. Nasehat yang menjadikan kami tahu makna kehidupan yang sesungguhnya. Semoga ini akan menjadi amal Jariah dan menjadi keberkahan dalam kehidupan bapak.