adiyana

adiyana

Thursday, October 5, 2023

Membaca di Bawah Bintang: Petualangan Literasi Tarakani di Perempatan Desa Soasio

           
Oleh : Adiyana Adam
Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Ternate
 
                        Salam Literrasi
 
 Di tengah hiruk-pikuk Desa Soasio, tepatnya di perempatan jalan yang ramai, terdapat suatu kegiatan luar biasa yang mengubah rutinitas malam Minggu warga. Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Galela, Ibu Misna Bailusy, membawa terobosan baru dengan menyelenggarakan Literasi Tarakani. Setiap minggu malam, jalanan di Desa Soasio tidak hanya dipenuhi oleh suara kendaraan, namun juga tawa, puisi yang merdu, dan cerita-cerita dari berbagai buku. 
    Suasana senja menyelimuti Perempatan Jalan Desa Soasio dengan cahaya keemasan matahari yang perlahan tenggelam di ufuk barat. Di tengah gemerlapnya senja, siswa-siswa SMA Muhammadiyah Galela bersama dengan para anak sekolah dasar, ibu-ibu, dan pejalan kaki yang lewat, bersiap-siap menyelenggarakan petualangan literasi unik, yang mereka sebut sebagai "Literasi Tarakani". 
    Setiap malam Minggu, perempatan itu berubah menjadi ladang literasi. Tepat di atas jalanan yang biasanya dilewati oleh kendaraan bermotor, sekarang terbentang buku-buku berwarna-warni. Buku-buku itu ditempatkan dengan rapi di atas lantai, menunggu tangan-tangan penasaran untuk membukanya. Ide ini tidak hanya mengubah sudut pandang tentang membaca, tetapi juga memperlihatkan bahwa literasi bisa dijumpai di mana saja, bahkan di antara hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari.                                                  
 

    Penyerahaan Bantuan Buku yang diterima  oleh Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Galela


    Para siswa dari SMA Muhammadiyah Galela bertindak sebagai pemandu literasi, membantu anak-anak sekolah dasar memilih buku yang sesuai dengan minat mereka. Para ibu-ibu dengan senang hati juga ikut serta, membimbing anak-anak dalam membaca dan menggali dunia baru melalui halaman-halaman buku. Bahkan, pejalan kaki yang melintas pun tidak bisa menahan rasa penasaran mereka dan sering berhenti sejenak untuk mencoba membaca buku-buku yang tersebar di atas jalanan. 
    Namun, Literasi Tarakani bukan hanya tentang membaca. Para siswa SMA Muhammadiyah Galela juga menambahkan elemen seni dan hiburan agar kegiatan ini semakin menarik. ada pertunjukan Marawis yang memukau dan menggugah jiwa, ada sesi membaca puisi-puisi yang menyentuh hati dan penuh emosi ,dan ada stand-up comedy yang memancing gelak tawa. Semua pertunjukan ini dipentaskan oleh siswa-siswa SMA Muhammadiyah Galela, membuktikan bahwa bakat dan kreativitas mereka tak hanya terbatas di dalam kelas. Dengan sentuhan seni ini, perempatan jalan yang biasanya dipenuhi dengan bunyi klakson dan suara mesin kendaraan, berubah menjadi panggung budaya yang memukau. 
                Pembacaan Puisi dan pertunjukan Marwas Oleh  Siswa SMA Muhammadiyah Galela

    Tidak hanya membawa senyum pada wajah anak-anak dan ibu-ibu, Literasi Tarakani juga menciptakan ikatan sosial di antara para peserta. Mereka berbagi cerita, tertawa bersama, dan menyemangati satu sama lain. Kegiatan ini bukan hanya menghidupkan literasi di Desa Soasio, tetapi juga menguatkan solidaritas dan persatuan dalam masyarakat 

                    Pegiat literasi di malam minggu

        Saat ini, ketika teknologi terus maju dan dunia digital semakin mendominasi kehidupan sehari-hari, literasi tetap merupakan jendela dunia yang tak ternilai. Melalui Literasi Tarakani, kita mengajak semua orang untuk menggali keindahan membaca. Buku-buku adalah jembatan menuju pengetahuan, fantasi, dan pemahaman yang mendalam tentang dunia di sekitar kita. Dengan membaca, kita bisa menjadi ahli di bidang apa pun yang kita inginkan, menjelajahi galaksi-galaksi yang jauh, atau bahkan merasakan emosi yang belum pernah kita alami.             
         Mari bersama-sama melibatkan diri dalam kegiatan literasi. Bacalah buku-buku, berceritalah, dan teruslah menjadikan literasi sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Sebab, melalui kata-kata, dunia menjadi lebih dekat dan pengetahuan menjadi lebih dalam. Literasi bukan hanya milik sebagian orang, tetapi adalah milik kita semua. 
 
 
Galela, 30 September 2023