MASA KECIL KITA ADALAH ARSITEK
Kita semua tentu mengalami masa kecil , masa dimana kita belum merasakan seluk beluk hidup yang sesungguhnya, masa dimana kita tidak pernah tahu hiruk pikuk kehidupan yang sesungguhnya . semua yang kita alami dan rasakan pada masa kecil adalah hal-hal yang menyenangkan, bermain bersama teman sebaya selepas sekolah atau pada hari libur
Kebiasan ku jika tibahari libur, aku sering diajak orang tuaku ke kebun, Jika sudah tiba di kebun, orang tuaku mulai menyibukan diri dengan tanaman nya, akupun tak mau kalah selalu menyempatkan diri bermain . Mainan yang paling sering aku lakukan jika di kebun adalah membuat rumah-rumahan. Dengan berbekal sebilah parang yang ku pinjam dari ayah, aku mulai mencari batang pohon yang bisa ku jadikan tiang rumah, jika lokasi rumah-rumahan yang akan ku buat berdekatan antara pohon dengan pohon yang lain maka yang jadi tiangnya adalah pokok pohon- pohon tersebut ,kemudian aku mencari beberapa dahan yang lurus biasanya dahan-dahan ini kudapatkan dari tanaman tanaman liar yang tumbuh di sekitar kebun .
Dahan-dahan tersebut di ikat diantara ke empat tiang tadi pada bagian atas maupun tengah yang gunanya sebagai tempat meletakan daun daunan yang dijadikan atap, dan pada bagian tengah sebagai dinding rumahnya . Daun yang kugunakan sebagai atap adalah daun pisang. Cara menyusun daunnnya pun berdempetan bahkan kadang menumpuk antara satu daun dengan yang lainnya agar jika hujan tidak sampe menetes ke dalam rumah-rumahan . Begitu pula pada bagian dinding nya , bisanya yang di pakai adalah daun kelapa kering yang jatuh, kemudian di potong sesuai dengan yang diinginkan dan di sisipkan diantara dahan yang telah di pasang antara tiang ke tiang rumah pada bagian tengahnya tadi , agar tidak gampang terjatuh di tiup angin, daun kelapa tadi di ikat dengan menggunakan pelepah pisang yang sudah membusuk. Pada Bagian atap juga, untuk menghindari terpaan angin yang nantinya akan menerbangkan daun pisang , biasanya di beri pemberat berupa batang kayu.
Setelah atap dan dindingnya jadi, tinggal bagian lantainya.Bagian ini pun dasarnya adalah daun kelapa kering, stetelah itu di tutup dengan daun pisang diatasnya. Biasanya rumah-rumahan ini tidak mempunyai pintu khusus karena ruangannya hanya satu bagian, yang ada dinding nya hanya bagian belakang, dan samping kanan dan kiri, bagian depan rumah-rumahan itulah yang dijadikan pintu masuk.
Jika Rumah-rumahan telah selesai di buat, aku sering mengamati dari jarak jauh , jangan –jangan ada yang kurang dari rumah tersebut , jika sudah dirasa komplit dan tak bermasalah , perasaan puas pun kurasakan,
Memang pada saat itu aku belum terlalu paham tentang arsitek. Tetapi setidaknya pada usia kanak-kanakku aku telah mampu mendesain sebuah rumah yang bisa di gunakan tempat istirahat orangtuaku walau hanya sesaat.
Ternyata kenangan masa kecilku adalah bekal dan persiapan yang Allah swt titipkan pada ku untuk menghadapi peliknya hidup di masa sekarang.
Membaca ini, saya jadi ingat masa-masa kecil dulu yang suka main rumah-rumahan di atas pohon..
ReplyDeleteMemoar yang indah
ReplyDelete