Kenangan Yang Tak Akan Terulang
( Mengenang Sosok Dr.Abdurrahman I.Marasabessy.M.Ag)
Oleh : Adiyana Adam
Seorang dosen, mantan rector dan bahkan sudah ku anggap sebagai orangtuaku sendiri, telah pulang ke sang Khalik, mendahului kami, sosok bersahaja, ramah dan penyayang kini tak akan kutemui lagi . Terima kasih atas ilmu dan pengalaman yang telah kau berikan, dan mohon maaf jika banyak kulakukan kesalahan yang terucap maupun tak terucap. Semoga jalanmu terbuka lebar ke jannahnya Allah. Selamat jalan pak Man...
Kata-kata inilah yang hanya bisa terucap dalam hati, tak ada kata –kata lain yang sanggup ku ungkapkan dan keberanian untuk melukiskan apa yang menjadi kesedihannku mendengar kepergian mantan rectorku ,yang telah kuanggap seperti orangtuaku, pada hari rabu dini hari , tanggal 8 Juli 2020 dikejutkan dengan berita duka cita itu
Kabar yang ku baca dari status seorang teman di media social atas meninggalnya mantan rector IAIN Ternate Dr.Abdurrahman I.Marassabessy M.Ag, seakan tak percaya, karena baru berepa hari lalu aku dan suamiku mengunjungi beliau dirumahnya yang memang pada saat itu beliau sedang dalam keadaan sakit
Aku merasa sepereti kedua kalinya kehilangan orang tua ku sendiri, beliau bukan saja tempat bertanya, tempat menceritakan segala penatnya kehidupan, tapi beliau juga seperti tempat sandaran harapan di kampus ini. Sosok yang berwibawa dan penuh kebapaan selalu terlihat senyuma lebar yang menghiasi wajahnya sebelum dia menegur sapa , oleh karena itu beliau selalu di segani setiap orang baik mahasiswa maupun pegawai dataupun dari kalangan teman teman dosen lainnya .
Aku mengenal beliau berpuluh tahun lalu , semenjak aku kuliah S1 di kampus yang sama yang pernah beliau pimpin , hingga aku pindah tugas dari kantor kementerian Agama Kabupaten Halmahera Barat ke IAIN Ternate pada tahun 2015 Beliaulah yang menerima dan menyetujuui permohonan pindahku ke IAIN Ternate . Sifat dan Karakter beliau tidak berubah semenjak pertama aku mengenal beliau hingga beliau wafat . Selama aku mengenal beliau, belum pernah sekalipun akau melihat beliau marah,atau mungkin beliau pernah melakukan tetapi aku belum pernah melihatnya . Dari bincang-bincang beberapa teman pegawai dan dosen , mereka pun belum pernah melihat beliau marah atau mengeluarkan kata-kata kasar,.Beliau selalu menjaga kewibawaan nya sebagai sorang pemimpin . Kematangan kepribadian nya menggambarkan beliau mampu mengaktualisasikan diri ,dan menyeimbangkan keselarasan antara mental dan spiritual. Inilah kelebihan yang membuat beliau selalau menghadapi masalah dengan senyum
Diantara rasa tak percaya aku coba meyakinkan diriku sendiri bahwa itu nyata dan sadar bahwa dalam hidup, sering kita disodorkan dengan kenyataan-kenyataan yang tidak bisa diduga. Apalagi maut itu tidak berbau, siapapun tak ada yang bisa mengendusnya. Meski demikian, masih saja aku diliputi rasa tak percaya.
Aku sempat meliaht sebuah video rekaman , ketika beliau diwawancarai salah satu televisi nasioanal tentang kematian, , video itu ku temukan setelah beliau meninggal, Dalam Vidio itu , beliau menyampaikan bahwa kematian adalah suatu “ rahasia” kapan dan dimana itu akan terjadi kita sendiri tidak tahu dan hanya Allah yang Maha Tahu. dan Saat ini beliau sendiri yang telah membuktikan nya ..
Subuh itu , memori kebersamaan tentang kami menggayuti benak ku. Episode-demi episode tergambar dalam setiap alam pikirannku . Tubuh yang tinggi, dan kekar wajah dan penampilan selalu bersahaja, sorot matanya yang teduh, serta senyumnya yang tulus bagai lekat di pelupuk mataku . Kenangan ketika diskusi dan bercanda tentang segala hal mulai dari dunia pendidikan hingga keluarga pun kerap menjadi bahan perbincangan. Sebagai seorang pimpinan ia lebih terlihat sebagai seorang teman sekaligus abang bahkan kadang seperti orang tua yang selalu membimbing.
Beliau juga adalah tokoh intelektual Maluku Utara yang telah dikenal dihayalak ramai , Pemikiran-pemikiran beliau menjadi sumbangsih yang tak ternilai di negeri Moluku kieraha
Kenangan demi kenangan bersama beliau mengalir begitu saja dalam ingatan ku, Semakin dikenang sosoknya, semakin tak terbendung rasa haru. Akhirnya, butir-butir air mata ku pun tak sanggup tertahan. Kebersamaan bersama beliau di setiap kegiatan kampus selalu bergayut di pelupuk mata
Beliau selalu menjalani hidup dengan sepenuh hati. Tidak pernah mengeluh tentang hidup maupun penyakitnya. Beliau tidak pernah cerita tentang apa yang ia rasakan,. Beliau seorang yang kuat. dengan senyum khas yang senantiasa menghias di wajahnya. Separuh Hidupnyan telah dipersembahkan ke dalam duaniapendidikan, dan ini adalah yang trebaik yang beliau lakukan dalam menjalani kehidupan didunia ini bahkan mungkin lebih baik dari kebanyakan kita. Doanya mungkin telah terkabul, bahwa Allah SWT lebih mencintainya daripada kita sehingga Allah mengambilnya lebih cepat dari dugaan kita
Kenangan bersama beliau takkan mungkin terulang kembali, Hanya bait-bait doa yang bisa ku panjatkan , semoga Arwah beliau diterima disi Allah Swt, ditinggikan derajatnya, dijauhkan dari siksa kubur, dan di tempatkan di tempat tertinggi bersama para Nabi dan Rasul Allah. Aaminn yaa rabbal alamin.
Ternate, 06 Nopember 2020
No comments:
Post a Comment