Sabua Literasi Moderasi dan Gerakan 10 Menit Membaca
Oleh : Adiyana Adam
Maraknya game online tidak hanya mempengaruhi kehidupan anak-anak di kota .Di daerah pedesaan, game online ternyata sangat disukai anak-anak. Pengaruh game onlie ini sangat mengganggu waktu belajar anak-anak ,kadang waktu untuk anak-anak bersosialisasi dengan teman sebaya atau keluargapun tersita hanya karena mereka disibukan dengan game online. Hal ini tentunya sangat menghawatirkan dan meresahkan orang tua, berbagai jalan keluar di tempuh orang tua untuk mengalihkan perhatian anak-anak agar permainan anak-anak mereka tidak hanya terfokus pada game online. Orang tua di desa tidak terlapu paham akan dampak buruk kesehatan yang akan dialami anak-anak jika terlalu lama menggunakan Handphone, tetapi yang lebih menghawatirkan orang tua adalah anak-anak tidak lagi jadi penurut, mereka selalu membantah apa yang disuruh orang tua , karena keasikan mereka bermain game online terganggu.
Sabua Literasi Moderasi adalah tema Mahasiswa KKN IAIN Ternate yang terdapat disalah satu desa dikabupaten Halmahera Utara kecamatan Galela Selatan tepatnya disesa Seki. Tema desa tersebut dilatarbelakangi dari persoalan anak-anak disesa tersebut. Dari berbagai keluhan ornag tua desa tersebut kemudian dijadikan suatu persoalan yang cara pemecahannya dengan mendirikan “ Sabua Literasi Moderasi”.
“ Sabua dalam arti sederhana yang biasa di gunakan masyarakat Maluku Utara adalah Rumah atau bangunan kecil didesa atau dikebun tempat kita beristirahat. Kata Literasi jika di lihat dari bahasa latinnya “literatus” adalah Orang yang belajar , sedangkan Moderasi adalah salah satu penggalan Tema umum yang diangkat pada KKN IAIN Ternate tahun ini, makna yang lebih mendasar dari kata Moderasi di pakai pada tema khusus KKN Desa Seki ini adalah karena di desa ini berbaur dua agama yaitu Islam dan Kristen. Untuk tidak membedakan proses pendampingan anak-anak dalam belajar di desa Seki ini oleh mahasiswa KKN dibuatlah satu tema khusus yaitu “ SABUA LITERASI MODERASI” . Singkatnya Sabua Literasi Moderasi ini diartikan secara harfiah adalah “Rumah Baca”
Makna tema ini secara umum selain bertujuan untuk mengajak anak-anak desa setempat tidak terlalu focus pada game online, tetapi juga mempersatukan anak-anak yang berlainan agama yang ada di desa setempat untuk belajar bersama pada suatu tempat yang sama dan tidak terpisahkan , dengan demikian secara perlahan-lahan dapat menumbuhkan rasa kebersamaan diantara mereka, tidak ada perbedaan diantara mereka dan dari rasa kebersamaan akan menjadikan anak-anak pada suatu saat lebih menyadari akan sikap toleransi, menyadari bahwa hidup bermasyarakat adalah saling ketergantungan antara satu sama lain yang mendatangkan rasa damai.
Dalam wadah Sabua Literasi Moderasi, anak-anak diajak untuk bermain sambil membaca setiap harinya hanya dalam waktu 10 menit.. Ajakan ini sengaja di batasi waktu hanya 10 menit untuk menjaga agar anak-anak tidak cepat bosan dan ada rasa penasaran di hati anak-anak jika buku cerita yang dibaca tidak sampai tamat . Rasa penasaran inilah yang akan membawa anak-anak ini pada kesokan harinya dengan waktu yang sama untuk kembali ke tempat Sabua Literasi Moderasi tadi dan melakukan aktivitas yang sama yaitu melanjutkan bacaan mereka hingga selelsai.
Memang untuk merubah kebiasaan anak-anak yang sudah mendarah daging karena dampak game online tadi tidak serta merta tuntas dalam waktu yang singkat, perlu kesabaran dan Keuletan dan ketelitian, waktu pertama diperkenalkan adanya Sabua Literasi Moderasi sebagai wadah rumah baca juga belum terlau banyak anak-anak yang berminat, dengan harapan seiring waktu berjalan, anak-anak ini mengajak teman –teman mereka dan menceraitakan tentang apa yang pernah dibacanya dalam “ Rumah Baca “ hingga pada akhirnya rumah baca ini menjadi penuh pada setiap harinya.
Pada Sabua Literasi Moderasi atau Rumah Baca ini, anak-anak tidak hanya membaca buku sesuai dengan keinginan mereka saja, tetapi bagaimana mereka diajarkan mengaji bagi yang muslim, dijarkan juga bagaimana menyelesaikan Pekerjaan Rumah , bahkan anak-anak yang di bawah umur juga diajarkan bagaimana cara membaca, pada tempat ini juga tidak dibatasi hanya anak-anak saja yang bisa beraktifitas tetapi masyarakat umum juga bisa memanfaatkan rumah baca ini, karena bacaan yang disediakan berfariasi . Kendala yang di hadapi mahasiswa KKN ini adalah buku yang tersedia di Sabua Literasi Moderasi ini sangat terbatas , mereka sasngat mengharapkan ada donasi yang bisa menyumbangkan buku , baik buku cerita yang edukatif bagi anak-anak , buku pelajaran SD,SMP dan SLTA , majalah-majalah atau koran maupun buku-buku umum lainnya yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat umum lainnya di desa tersebut.
Adanya program KKN dengan “ Sabua Literasi Moderasi” nya diharapkan khawatiran orang tua desa setempat bisa berkurang. Dengan kebiasaan anak-anak membaca buku pada sore hari selepas anak- anak bermain, bisa mengalihkan perhatian anak-anak dari gameonline kepada kebiasaan yang lebih edukatif.
Inilah yang diharapkan oleh kita semua terutama tujuan mahasiswa ber-KKN itu sendiri , bahwa hadirnya mahasiswa KKN , bisa berkontribusi dan membawa manfaat bagi masyarakat steempat. Semoga dengan hasil yang ada bisa membawa perubahan bagi anak-anak setempat dan masyarakat pada umumnya.