Pentingnya Menumbuhkan Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Anak
Akhir-akhir ini , banyak sekali berita di media masa baik versi cetak maupun versi online yang memberitakan tentang kasus pembunuhan yang dilakukan seorang anak terhadap orang tuanya.Miris memang , seorang ibu yang mengandung dan melahirkan si anak harus mati dibunuh oleh anak kandungnya sendiri . Kasus seperti ini bukan hanya terjadi di luar negeri tetapi di Indonesia bahkan sampai ke daerah- daerah pun kerap terjadi.
Terlepas dari apa yang melatarbelakangi hingga kasus ini bisa terjadi adalah masalah kedua, tetapi inti dari permasalahan kasus ini adalah terletak dari karakter masing-masing anak . Karakter adalah ciri khas sesorang yang membedakan dirinya dengan yang lain. Dalam karakter terdapat sifat-sifat, tempramen, watak ataupun perangai yang sering di sebut dengan kepribadian, sehingga dalam pengertian keduanya hampir tidak bisa dibedakan antara karakter dan kepribadian karena keduanya membicarakan ciri khas yang dimiliki seseorang .
Sadar atau tidak sadar ternyata pembentukan karakter anak sudah dimulai pada saat anak berada dalam kandungan ibunya, apa yang dilakuakan ibu nya secara tindak langsung merupakan pendidikan bagi anak yang dikandungnya ( indirect education). Pembentukan kareakter anak memang sudah seharusnya dimulai sejak usia dini, karena usia dini merupakan masa-masa kritis yang akan menentukan sikap dan perilaku sianak di masa yang akan datang.
Setelah tumbuh menajdi remaja dan dewasa, anak-anak kemudian mengenal dunia pendidikan formal yaitu sekolah , disinilah anak-anak mulai bergaul dengan sesama teman yang berbeda latar belakang kehidupan. Sayangnya pada dunia pendidikan formal inilah anak- anak hanya diajarkan kecerdasan intelektual semata tanpa kecerdasan emosional dan tanpa kecerdasan spiritual.
Kecerdasan emosional adalah kemapuan untuk merasa, orang menyebutnya EQ atau Emosioan Quetient dan itu tidak pernah diajarkan dibangku sekolah, apakah SD, SMP atau SMA atau bahkan sampai universitas. Anak-anak yang Kecerdasan Emosional nya rendah akan berdampak buruk bagi mentalnya , merasa stress, gampang kecewa, tidak mengenal emosinya sendiri,pendendam, bahkan sampai pada taraf gagal memahami teman .
Begitu pula dengan kecerdasan spiritualtas . Kecerdasan spiritualitas atau SQ atau spiritual Quetient atau spiritual intelejen adalah kemampuan untuk mendengar hati nurani dan faham siapa jati diri dan suara hati yang merupakan fitrah yang terdalam. Pada zaman skarang ini , spiritual anak semakin merosot, dan ini sangat memprihatinkan. Keadaan ini terjadi tidak hanya pada kalangan masyarakat tertentu saja, tetapi hampir terasa pada seluruh tingkatan kehidupan, baik di desa ataupun dikota. Bisa dilihat, banyak dikalangan pelajar atau remaja ataupun masyarakat awam lainnya sekarang ini yang terlibat dengan narkoba, minuman keras, kekerasan dalam pergaulan, kriminalitas, tak segan untuk tidak mematuhi dan menghormati orangtua, bahkan sampai ada yang membunuh orangtuanya sendiri. Hal ini terjadi karena kurang kuatnya penanaman nilai-nilai spiritual dalam diri anak sejak ia masih usia dini , bahkan sejak anak itu berada dalam kandungan ibunya. Oleh karena pembentukan kecerdasan spiritual anak dipengaruhi oleh faktor bawaan dari orang tua yang didapat semenjak anak berada dalam kandungan dan faktor lingkungan sosialnya yang ia dapatkan setelah dia berada di dunia.
Dengan dasar inilah membuat anak-anak akhirnya terbiasa mengabaikan emosi, terbiasa mengabaikan hati nurani, sambil berkata bahwa emosi dan hati tidak berpikir tapi otak yang berpikir.
Pada keadaan seperti ini dibutuhkan komunikasi yang aktif antara orang tua dan anak, pemahaman agama yang baik dari orang tua kepada anak sejak dalam kandungan hingga masa kanak –kanak akan melatih kecerdasan spiritual anak menjadi lebih baik,sehingga si anak akan tumbuh dan berkembang dengan dasar ahlak mulia dan terdidik , hidup , berkembang dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya dengan dasar cinta dan kasih sayang yang diajarkan orang tua kepadanya. Dengan demikian si anak akan menghindarkan diri dari perbuatan buruk sekalipun dalam kondisi kehidupan seberat apapun, karena sianak telah mampu mengontrol emosi dirinya.
Jika setiap orang tua memahami betapa pentingnya menumbuhkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual kepada anak sejak dini, mungkin tidak akan terjadi sianak tidak mematuhi dan menghormati orangtua atau bahkan tidak akan terjadi pembunuhan yang dilakukan si anak kepada orang tua.
Semoga kita semua
terhindar dari hal- hal yang tidak kita inginkan, dan semoga Allah swt
selalu menjaga anak-anak kita dari sifat yang buruk. Aaminn yaa Rabbal alamin.
Ternate, minggu 27 September 2020
Penulis,
Adiyana adam,